Kamis, 20 Agustus 2015

Mt.Bongkok, Purwakarta


Bismillah..
Here I am again.. Menulis lagi.. Eh, mengetik lagi.. Yeaaa :D
Kali ini ingin membagikan cerita tentang perjalanan, petualangan, ekspedisi, atau entah tepatnya apa deh.. yang jelas ini cerita menakjubkan lainnya dari alam beserta isinya. *menurut penulis*

Mulai dari kekecewaan pembatalan satu rencana yang tidak akan dijelaskan. Ga tau apa yang mau dikerjain setelah berhari-hari merelakan hari kosong itu, tapi ga pengen pulang karena lagi rame di rumah. Yang lain udah bikin planing kesana kemari, planing terakhir saya yaa pulang dengan berat hati. Tapi ternyata, beruntungnyaa ada Ibu yang ngajak main-main ke Purwakarta. Hoho..liat dompet udah mulai pada mepet noh pahlawannya. Tapi derrr ahh..berangkaaaat :D

Ini perjalanan ke beberapa kali tidak bersama keluarga saya, Rimbawana. Meskipun dengan salah satunya, tapi sedang tidak bertugas sebagaii Rimbawana Ibu yang satu itu melainkan sebagai Srikandi Nusantara. Wohoo.. berangkat sekitar setengah tujuh pagi dan sampai di Plered sekitar jam sembilan lebih kalau tidak salah. Sambil menunggu anggota Srikandi dan beberapa peserta lainnya, ibadah dulu dikit biar ga rugi hehe. Setelah cukup berkumpul orang-orangnya maka berangkatlah menuju Gn.Bongkok.

Sampai di pos kedua, kami berhenti dulu karena katanya menunggu bapak-bapak dari Brimob. Dan diberikan tempat menunggu yang saaaangat menakjubkan.. duduk diatas ketinggian pohon mangga dengan angin yang menggoyangkannya ditambah Gn.Parang dan Gn.Bongkok sebagai view depannya. Jelas betah menunggu, ibadah sudah, makan sudah, foto-foto sudah, sampai tidur bangun tidur lagi, itu bapak-bapak belum pada dateng. Sekitar jam lima sore datanglah yang ditunggu itu, sebagian beribadah dan sebagiannya lagi foto-foto sama anak-anak yang lagi menghadapi masa alaynya. *ehmaapinhayati*


Kali ini benar-benar berbeda, mulai dari penampilan bermain saya yang tidak seperti sebelumnya. Ya, dengan rok yang saya kenakan saya mulai berjalan di Gn.Bongkok *meskipun Cuma sampe setengah perjalanan* karena eh karena.. tracknya.. Subhanallah sekali pembacaaa.. itu adalah track yang paling sulit yang pernah saya lalui setelah sebelumnya track paling sulit adalah track saat lintas alam di Sukabumi. Dan yang berbeda lainnya adalah ini merupakan perjalanan ke puncak saya di malam hari. Dengan track yang wah itu.. jelaas membuat saya sangaaaaat riipuuuuh -_- sampai merepotkan ketua dari Srikandi Nusantara, beneran gaenak sih tapi da kumaha. L sampai dipuncak duduk sebentar kemudian walaaaa.. tenda sudah jadi hoho.. iya karena, kami tidak membawa tenda dan saya hanya menumpang tidur di teteh-teteh Srikandi yang lain. Eh iya, saya berbareng dengan rombongan Srikandi Nusantara dan beberapa temannya, namanya Teh Ummaa, Mba Dini, Teh Nisa, Teh Katerin,  Mas Adit, Mas Alfin, dan yaa rombongan bapaks Brimob itu.

 *inifoto pertama saya bersama laki-laki (selain Krishna, Rakka, ataupun Kanda)*

Jeng jeng.. pagi aja weh yaa ceritanya teh..
*Eh bentar deeng.. ini maap siih kalo ada pembaca yang tersinggung, dan keluar dari cerita utama. Tapi benar-benar berbeda tuh ya benar beda. Termasuk dalam urusan beribadah, sholat tepatnya. Kalau sama Rimbawana tidak terlalu berasa sulitnya beribadah itu karena mereka memang orang-orang yang insyaa Allah taat menjalankan perintah jadi saya juga tidak kesulitan atau mendapat banyak godaan untuk meninggalkannya, selain karena lokasi dan keadaan yang memang menyulitkan. Sedangkan perjalanan ini, *mohonmaaf* sedikit sekali yang menyadari bahwa sholat itu tetap kewajiban dimanapun tempatnya, bagaimanapun keadaannya, dan kapanpun waktunya. Karena Allah tidak menyulitkan hamba-Nya kan yaa, gaada air bisa tayamum; gabisa berdiri, bisa duduk; gabisa duduk bisa berbaring; gabisa berbaring bisa melalui isyarat mata; nah kalo gabisa juga berarti harus disholati mungkin. Tapi untungnya Ibu Umma tetap teguh melaksanakan perintah itu, saya tidak sendiri. Alhamdulillah.. semoga tidak hanya jadi teman seperjalanan tapi uga bisa jadi teman merawat iman. Aamiin. ^_^ *


Balik lagi ke cerita. Pagi itu barulah saya sadar kalau ternyata ada banyak orang di camp. Setelah mengumpulkan nyawa dan bla bla bla. Ikutlah saya dengan yang lain melihat lokasi upacara. Oh iya, niat kita disini adalah untuk melaksanakan upacara bendera dipuncak Gn.Bongkok dan pengibaran bendera Merah Putih ukuran 10x15m di tebing Gn.Bongkok. kemudian…. Ternyata belum ada pemimpin lagu Indonesia Rayanya, alias Drijennya. Jeng-jeng.. tatapan mereka*tigaorangsih* mengarah pada saya.. akhirnya dengan pura-pura berani ya majulah saya sebagai drijen.. wohoo.. itu pengalaman baru lagi untuk saya. Kemudian Bu umma bilang “coba liat, siapa yang ada disini?tidak semua orang bisa berada disini” dan benar.. tidak semua orang bisa disini, meskipun yang mau banyak.. Oke, ini akan jadi pengalaman berharga bagi saya. Orang-orangnya, rasa deg-degan pertamanya, dan kepercayaan dirinya.

Selesai upacara, tidur, bantu sedikit masak-masak, makan, sholat, pulaang kebawah.. Yahooo.. :D
Perjalanan turun memang tidak pernah sesulit perjalanan naik. Sama seperti hidup, untuk bisa mencapai puncak tujuan, banyaklah pengorbanan yang harus kita berikan dan bahkan menimbulkan luka tapi bisa dengan mudahnya kita terpeleset jatuh kebawah lagi. Maka dari itu, harus kita jaga dengan menjaga apa yang harus kita jaga.

Pulangnya kita ikut mobil bapaks brimob, tapi sebelumnya ganti baju dulu di masjid sekalian sholat bareng-bareng. Begitu keluar dari kamar mandi, karena saya kembali mengenakan rok, Mba Dini bilang “Wah..Sisca balik lagi jadi cewe” etdaah *tepokjidat* jadi selama ini saya apa??? -_- kemudian salah satu mas brimob juga memastikan apakah itu sisca atau bukan dengan memanggil nama saya. Menimbulkan pertanyaan untuk saya, apakah saya seaneh itu?? Haha.. tapi setelah dipikir, saya memang orang yang aneh..jadi yasudahlah :D berangkat, diturunkan di Cianjur yang berarti itu harus muter jauh untuk sampai ke Bandung, okelah da udah biasa kalo main sama teh umma pulangnya pasti tengah malem. Benar sampai dikosan sekitar setengah duabelas malam, habis makan kita tidur. Udah deh..hihi

Ya begitulah ceita tak jelas dari saya, tapi yang pasti adalah saya dapat banyak hal baru dan kenalan orang-orang baru. Seperti yang saya katakan pada seseorang yang hampir selalu saya sebut dalam do’a bahwa “Saya tidak ingin dunia Saya hanya disini-sini saja, Saya ingin dunia Saya lebih luas.” Dan kita tidak akan mendapat apa-apa jika kita tidak mengambil resiko untuk jatuh.~

Sedikit bait lagu Untuk Indonesia-G.A.C
"Yakinlah cintaku tak berpaling.. Didalam hatiku tak terganti.. S'gala yang kuinginkan dan s'gala yang kuinginkan ada disini.."